Dalam pemasaran, positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer untuk membangun citra atau identitas di benak konsumen untuk produk, merk atau lembaga tertentu. Positioning adalah membangun persepsi relatif satu produk dibanding produk lain. Karena penikmat produk adalah pasar, maka yang perlu dibangun adalah persepsi pasar. Reposisi produk sangat ditentukan dari sudut pandang mana konsumen melihat citra produk kita, apabila kita menerapkan family branding dalam mengembangkan produk, maka keseluruhan citra perusahaan akan sangat mempengaruhi citra produk.
Re-positioning merupakan kegiatan yang melibatkan penggantian identitas produk , jalinan kompetitor yang ada dan mengubah citra yang ada di benak konsumen.
De-positioning merupakan kegiatan untuk mengganti jalinan kompetitor, tujuannya adalah untuk mengganti segmen pasar dan kegiatan ini mengharuskan pemilik merk untuk mengubah citra produk yang ada di benak konsumen. Contoh paling nyata adalah dalam industri otomotif, Yamaha melakukan de-positioning untuk produk Vega R nya dari segmen menengah ke segmen ekonomis, sebagai pesaing langsung produk murah dari china, produk supra fit dari honda dan Smash dari suzuki.
Strategi Positioning Produk
Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang positioning merupakan ujian yang berat bagi seorang marketer. Keberhasilan satu positioning biasanya berakar pada berapa lama produk tersebut mempunyai keunggulan bersaing. Beberapa hal mendasar dalam membangun strategi positioning satu produk antara lain :
- Positioning pada fitur spesifikasi produk
- Positioning pada spesifikasi penggunaan produk
- Positioning pada frekuensi penggunaan produk
- Positioning pada alasan mengapa memilih produk tersebut dibanding pesaing
- Positioning melawan produk pesaing
- Positioning dengan melakukan pemisahan kelas produk
- Positioning dengan menggunakan simbol budaya/kultur
Proses Positioning Produk
Pada umumnya, proses postioning produk melibatkan :
- Mendefinisikan ke segmen pasar mana produk tersebut akan disaingkan
- Mengidentifikasikan dimensi atribut dan kemasan untuk menentukan seberapa besar pasar
- Mengumpulkan informasi dari konsumen tentang persepsi mereka tehadap produk dan produk pesaing
- Mengukur seberapa jauh persepsi konsumen terhadap produk
- Mengukur seberapa besar pasar produk pesaing
- Mengukur kombinasi target pasar untuk menentukan variabel marketing dalam melakukan marketing mix
- Menguji ketepatan antara
- Daya saing produk kita dengan produk pesaing
- Posisi produk kita dalam persaingan
- Posisi vektor idela dalam marketing mix
- Positioning produk
Proses positioning untuk barang dan jasa sama saja, meskipun jasa tidak memiliki ujud fisik, namun prosesnya sama. Hanya saja karena jasa tidak memiliki visualisasi yang jelas, maka sebelum membangun positioning, kita harus bertanya kepada konsumen nilai tambah apa yang mereka inginkan dari layanan kita, mengapa mereka akan memilih jasa orang lain dibanding jasa kita ? dan apakah ada karakteristik khusus yang membedakan layanan kita dibanding perusahaan lain ?
Menuliskan nilai pembeda dari sudut pandang konsumen merupakan tahap awal proses positioning kita. Ujikan kepada orang yang belum mengenal apa yang kita lakukan dan apa yang kita jual, kemudian perhatikan ekspresi wajah merekan dan bagaiman mereka merespon kita. Pada saat mereka ingin tahu lebih banyak tentang produk kita karena mereka tertarik dengan prolog kita, maka kita sdah berada di jalur yang tepat.
Konsep Positioning
Secara umum, ada tiga tipe konsep postioning :
- Functional positions
- Pemecahan masalah
- Menyediakan manfaat bagi konsumen
- Memperoleh persepsi yang menyenangkan dari investor
- Symbolic positions
- Peningkatan citra diri
- Identifikasi diri
- Rasa ikut memiliki dan tingkat penghargaan lingkungan terhadap perusahaan
- Membangun pengaruh yang cukup kuat dalam segmen pasar tertentu
- Experiential positions
- Mampu menstimulasi sensor motorik
- Mampu menstimulasi sensor kognitif
Sumber: http://kopisusu.wordpress.com/2006/02/17/positioning/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar